Tidak jauh beda dengan export lobster, menguatnya nilai mata uang dolar nyatanya belumlah berimbas pada penjualan smartphone di Kota Balikpapan. Beberapa distributor smartphone atau gawai di Balikpapan mengakui, kurs rupiah yang tergerus dolar belumlah punya pengaruh pada daya beli penduduk serta penjualan.
Baca Juga: dispenser galon bawah
Penjualan masih tetap turun naik, terkadang konstan, serta belumlah ada kenaikan berarti. Menurut Jun, karyawan senior di Gadgetmart,suku cadang serta piranti elektronik, termasuk juga smartphone memang datang dari merk luar negeri, akan tetapi suku cadang serta perakitannya telah di Indonesia. Hingga, tak perlu dihadirkan semua di luar negeri, serta tidak dipengaruhi naik turunnya dolar.
Baca Juga: harga lampu LED philips
Sebutlah saja, beberapa pabrikan smartphone garapan negeri China yang mulai bangun pabrik di Indonesia. Lesunya usaha smartphone bukan karena menguatnya dolar, akan tetapi sebab lesunya usaha di Kalimantan timur semenjak beberapa waktu kemarin.
Artikel Terkait: harga kabel listrik
Baca: Export Lobster Kalimantan timur Belumlah Ikut Menguatnya Dolar, Ini Sebabnya
Ditambah lagi, kata Jun, daya beli penduduk yang belumlah sembuh, sebab lesunya industri utama Kalimantan timur. Smartphone produk negeri gorden bambu cukuplah memuaskan konsumen di harga Rp 1,3 juta-an. Segmentasi pasar selekasnya tercipta. Menjadi perbandingan simpel, 20 orang beli smartphone harga terjangkau, sedang seseorang beli smarphone harga belasan juta.
Jun tidaklah terlalu mencemaskan menguatnya dolar pada rupiah sekarang ini, sebab tidak sangat punya pengaruh berarti pada penjualan serta pembelian. Menurut dia, tambah lebih mencemaskan ialah belumlah pulihnya perekonomian Kalimantan timur, yang berefek pada daya beli penduduk.
Baca Juga: dispenser galon bawah
Penjualan masih tetap turun naik, terkadang konstan, serta belumlah ada kenaikan berarti. Menurut Jun, karyawan senior di Gadgetmart,suku cadang serta piranti elektronik, termasuk juga smartphone memang datang dari merk luar negeri, akan tetapi suku cadang serta perakitannya telah di Indonesia. Hingga, tak perlu dihadirkan semua di luar negeri, serta tidak dipengaruhi naik turunnya dolar.
Baca Juga: harga lampu LED philips
Sebutlah saja, beberapa pabrikan smartphone garapan negeri China yang mulai bangun pabrik di Indonesia. Lesunya usaha smartphone bukan karena menguatnya dolar, akan tetapi sebab lesunya usaha di Kalimantan timur semenjak beberapa waktu kemarin.
Artikel Terkait: harga kabel listrik
Baca: Export Lobster Kalimantan timur Belumlah Ikut Menguatnya Dolar, Ini Sebabnya
Ditambah lagi, kata Jun, daya beli penduduk yang belumlah sembuh, sebab lesunya industri utama Kalimantan timur. Smartphone produk negeri gorden bambu cukuplah memuaskan konsumen di harga Rp 1,3 juta-an. Segmentasi pasar selekasnya tercipta. Menjadi perbandingan simpel, 20 orang beli smartphone harga terjangkau, sedang seseorang beli smarphone harga belasan juta.
Jun tidaklah terlalu mencemaskan menguatnya dolar pada rupiah sekarang ini, sebab tidak sangat punya pengaruh berarti pada penjualan serta pembelian. Menurut dia, tambah lebih mencemaskan ialah belumlah pulihnya perekonomian Kalimantan timur, yang berefek pada daya beli penduduk.